Malang – Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah sukses memecahkan rekor yaitu menulis buku dengan sepuluh judul berbeda dalam sekali terbit, Senin (15/06). Sepuluh buku tersebut merupakan proyek karya tugas akhir mahasiswa UMM prodi Ilmu Komunikasi pada mata kuliah Media dan Masyarakat yang diajar oleh dosen Ilmu komunikasi Nurudin, S.Sos., M.Si. Kegiatan ini menjadi sangat menarik karena mahasiswa dituntut untuk bisa menulis menggunakan kreativitas dan imaji mereka.
Selain menjadi Dosen, ia juga seorang penulis yang selalu mendahului perkuliahan dengan menawarkan para mahasiswanya untuk membuat proyek kepenulisan dalam bentuk buku maupun karya ilmiah lainnya. Hal ini sudah ia mulai sejak tahun 2009. “Pokoknya harus ada publikasi. Kuliah jalan, nilai didapat, publikasi kampus juga ada. Pulang jadi tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga kenang-kenangan buku,” imbuh Nurudin, S.Sos., M.Si. Tahun ini, dosen yang dikenal sebagai provokator menulis tersebut memberikan pilihan kepada mahasiswanya, yaitu menulis buku atau kuliah biasa saja. Namun karena pandemic Covid-19 ini, yang memilih kuliah biasa disarankan ia untuk tugas UAS dilakukan di media, bisa media cetak atau online. “Ternyata setelah mereka menulis dan diterbitkan jadi ketagihan. Yang menulis buku semangat ingin menulis lagi. Yang bertugas menulis di media ingin juga menulis lagi. Setidaknya data-data ini saya dapatkan dari komentar mereka saat saya tanya mengenai bagaimana kesan setelah membuat tulisan,” kata dosen yang telah menerbitkan puluhan buku tersebut.
Menerbitkan tulisan memiliki tempat tersendiri menurut Nurudin, S.Sos., M.Si. Dengan menulis lantas menerbitkanya, justru punya hasil yang nyata berupa karya. “Kalau tidak untuk apa? Paling naskah tulis itu dikumpulkan ke dosen, selesai. Kalau menerbitkan buku, ada manfaatnya. Lalu setelah itu mereka menulis di media, saya minta untuk mention pada akun twitter saya dan Prodi komunikasi UMM. Tugas saya me-retweet-nya,” kata mantan Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi UMM yang baru saja kembali menerbitkan buku berjudul ‘Agama Saya adalah Uang’.
Pada segi kualitas tulisan, Nurudin, S.Sos., M.Si. tidak terlalu begitu mempermasalahkannya. Ia selalu mengapresiasi mahasiswanya yang berani membuat dan memulai memiliki karya dalam bentuk apapun. Lebih lanjut, Kegiatan memotivasi mahasiswanya untuk menulis akan tetap terus dilakukannya. “Mungkin ini yang bisa saya lakukan. Minimal memaksimalkan kemampuan diri saya karena punya keahlian menulis. Sudah saatnya saya memberikan atmosfer menulis di tempat saya bekerja. Buku bukan pilihan satu-satunya. Tetapi sivitas akademika dituntut untuk punya karya, buku hanya menjadi salah satu pilihan diantara banyak pilihan,”terangnya. (dta, ros, ywr)