Mahasiswa Komunikasi UMM Bangun Mimpi Anak-anak di Kampung Lali Gadget

Kamis, 28 Juli 2022 00:44 WIB

 

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tak henti-hentinya berkarya. Ide-ide mereka berhasil mengundang perhatian publik ketika diimplementasikan dalam bentuk kegiatan kreatif di berbagai daerah. Kali ini, tim praktikum Public Relations Komunikasi UMM merambah kabupaten Sidoarjo melalui event Festival Endah Lali Gadget, awal Juli lalu.

Sebelumnya, Komunikasi UMM juga dikenal dengan karya viralnya di berbagai daerah. Antara lain Kampung Warna Warni Jodipan di Kota Malang, Tempesurus di Batu, Festival Badhogan di Gresik, serta Wisata Edukatif di Pujon Kidul, Boon Pring Kabupaten Malang. Festival di Sidoarja itu merupakan kreasi atas keberadaan Kampung Lali Gadget (KLG) yang terbentuk sejak 2018 di Dusun Bendet, Desa Pagerngumbuk, kecamatan Wonoayu. 

Fokus kegiatan ini memang untuk anak-anak agar bisa mengendalikan kecanduan handphone dan sejenisnya. Kegiatan ini diikuti oleh 17 sekolah tingkat dasar di Wonoayu, dengan total 126 peserta dan 62 pendamping.

“Bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional, festival Endah Lali Gadget mengajak siswa-siswa SD untuk mengekspresikan diri melalui berbagai permainan tradisional, biar tidak main HP terus,” kata Udaimatun Nur Farahin, salah satu anggota tim praktikum.

Selain Farah, panggilan akrab Udaimatun, anggota lainnya adalah M. Taqiyyudien Al Rasyid, M. Zaky Nurrahman, Veri Teguh Anugro, Hassan Arie Wibowo, Aldila Putri Uskha, Ghilda Azzahra, dan Vivi Yunita Putri. Mereka melakukan kegiatan praktikum di bawah binaan dosen Jamroji, M.Comms.

Berbagai permainan seperti pembuatan wong-wongan sawah, egrang, klompen tali dan bakiak serta jelajah Dusun Bendet. Tak hanya itu, anak-anak juga diajak membangun mimpi dan membuat harapan kepada presiden. Mereka diminta menuliskan harapannya di selembar kertas kardus untuk didokumentasikan dan dikirimkan kepada presiden.

Hal ini disambut baik inisiator KLG Achmad Irfandi. Menurutnya,  kegiatan ini bisa dijadikan sarana agar anak-anak senang dengan kegiatan rekreatif tanpa meninggalkan unsur edukatif. Melalui penulisan harapan kepada presiden, katanya, anak-anak juga diajarkan untuk membangun mimpi masa depan bangsa.

“Aspirasi kan bukan monopoli orang dewasa. Anak-anak pun berhak menyampaikan harapannya kepada Bapak Presiden,” kata Irfandi yang mengirim dokumen kegiatan ini ke Istana Negara bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional 23 Juli lalu.

Jamroji mengungkapkan setiap event yang diadakan mahasiswa praktikum harus memiliki efek multi kepada masyarakat. Selain itu unsur kesinambungan dan publikasi menjadi syarat penting agar kegiatan tidak berhenti sampai pada seremonial belaka.

“Event ini tak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tapi juga membantu perekonomian warga sekitar. Misalnya, warga Bondet banyak yang memanfaatkan festival ini untuk berjualan, serta munculnya kesadaran masyarakat akan kembalinya permainan tradisional menggantikan gadget,” ungkap Sekretaris Prodi Komunikasi UMM itu.

Salah satu siswa SD, Nafsin Monatirta dari SDN Pagar Ngumbuk I menulis untuk kemajuan Indonesia. “Aku ingin Indonesia Maju, AKu ingin Indonesia Jaya, Aku ingin Indonesia bangkit,” ungkapnya.

Uniknya, ada yang menulis harapan pribadinya selain harapan kepada presiden. Marpuah, siswi SDN Wonokosan II menulis di kardus harapannya dengan tulisan natural yang unik. “Aku ingin Indonesia Jaya. Aku ingin Indonesia selalu akur. Semoga AKM ku lancar,” tulisnya. AKM adalah singkatan dari Asesmen Kompetensi Minimum yang merupakan penilaian bagi semua murid sebagai dasar pemetaan kemampuannya. (nas)

Shared: