• komunikasi.umm.ac.id

Alumni Komunikasi UMM Sukses Garap Video Musik Penyanyi Top Indonesia dari Raisa hingga Noah

Selasa, 24 Desember 2024 10:46 WIB

Siapa tak kenal penyanyi top tanah air seperti Raisa, Opick, Rizky Febian, Ariel Noah atau bahkan JKT 48. Di balik kesuksesan para penyanyi itu, ternyata ada sosok alumni Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang dipercaya menggarap video musik (MV) untuk karya-karya mereka.

Tak hanya Raisa hingga JKT 48, total 162 MV telah digarap sineas jebolan Komunikasi UMM ini. Di antaranya Noah, BCL, Virzha, Cakra Khan, Atta Halilintar & Aurelie Hermansyah, Tiara Andini, Lyodra, Keisya Levronka, Coldiac, hingga Sal Priadi dan penyanyi kondang lainnya. 

Dia adalah Wahyu Taufani Prialangga. Meski anak dari seorang kyai pengasuh pondok pesantren, alumni angkatan 2007 ini lebih suka dipanggil Prialangga. “Kalau di kalangan NU punya tokoh kreatif yang dikenal Gus Ipang Wahid, maka di Muhammadiyah ada Gus Prialangga. Sayangnya di Muhammadiyah tidak ada panggilan Gus,” kelakar ketua Prodi Komunikasi UMM, Nasrullah mengenalkan alumninya bangga.

Ipang Wahid adalah putra KH Solahudin Wahid, dari Ponpes Tebu Ireng Jombang. Ia dikenal sebagai konsultan kreatif yang sudah merambah dunia internasional. Karya-karya fenomenalnya, salah satunya video opening RCTI OK. Sedangkan Prialangga anak seorang Kyai yang juga guru di Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan.

Prialangga hadir di tengah-tengah mahasiswa Komunikasi UMM untuk memberikan kuliah tamu bertajuk “Love on Screen; Jurus Ampuh Bikin Video Klip Keren”, Senin (23/12/2024). Penampilannya yang sederhana justru membuat mahasiswa antusias mendengarkan dan berdiskusi seputar pengalaman berprojek bersama nama-nama besar Tanah Air. 

Ratusan video musik lahir dari tangan dingin Prialangga. Hampir semuanya sukses menarik perhatian publik. “Ini gara-gara tugas praktikum audio visual,” katanya memulai berkisah, dipandu moderator dosen Komunikasi, Rahadi.

“Kita memulainya dulu dari tugas praktik Pak Sugeng (Winarno) sebenarnya. Sampai akhirnya lulus, saya dan teman-teman kelompok Anomali Picture, ternyata dari tugas itu kita mendapatkan uang,” ungkapnya. Berawal dari tugas praktikum ini kemudian banyak klien wedding yang masuk.

Saat itu Prialangga masih fokus pada pesanan video pernikahan yang membanjir. Barulah setelah beberapa lama sukses di dunia wedding, ia akhirnya mencoba untuk membuat music video dari lagu-lagu karya teman-temannya.

Salah satunya adalah video klip untuk lagu dari band Coldiac. Band asal Malang yang kini namanya juga sedang naik daun.

“Kenapa saya memilih video klip, itu juga karena menurut saya di situ dapat media promo dari media begitu. Jadi ibaratnya setelah rilis, dia dapat media diekspos media jadi naiknya menjadi cepat,” ujarnya.

Berlanjut dari hal ini, karya MV-nya ternyata menang di Panasonic Lumix Award. “Nah di situlah ada jalur cepat di-notice Raisa,” ungkapnya.

Ditekankannya jika karyanya untuk musik video dari band temannya, Coldiac yang sampai akhirnya membuat Prialangga bisa mengerjakan beberapa karya Raisa, Noah, Tiara Andini, dan lain-lain.

Alhamdulillah, kata Prialangga. “Karena cita-cita saya pengen mengerjakan film layar lebar film panjang, saya menemukan satu riset bahwa ada beberapa director film panjang terkenal seperti Angga Sasongko dan Dimas Jayadiningrat ternyata setelah tahu dia itu ternyata bermulanya juga dari video klip,” ujarnya.

Tak hanya Sugeng yang pelajarannya masih teringat hingga saat ini. Ketika membuat project MV milik Raisa, Bahasa Kalbu yang ditonton jutaan view dan sempat trending, Prialangga mengaku teringat dengan pelajaran mengenai semiotika saat kuliah.

Sempat merasa kesulitan. “Nah sampailah gara-gara kuliah Pak Farid dulu juga ini, sampai akhirnya ‘oh kayaknya asyik’ kalau disemiotikkan, disimbolkanlah,” ungkapnya.

Ia mengaku jika pelajaran yang diberikan dosen Komunikasi UMM Farid Rusman ini menjadi salah satu yang memberinya banyak ide.

Dalam MV Bahasa Kalbu itu, akhirnya ia mendapat ide untuk menyimbolkan packaging-nya dengan laki-laki berambut gundul yang bertemu perempuan gundul juga. “Jadi biar unik itu saja ya. Jadi seolah orang yang lihat itu kayak orang sakit padahal sebenarnya itu tren fashion,” jelasnya.

Latar tempat di ranjang yang penuh akar, dan alasan mengapa harus di akuarium besar itu juga merupakan simbol tersendiri bagi Prialangga.

“Kalau aku menyimbolkan itu karena kayak akuarium itu kayak dinding hati mereka berdua. Terus kenapa ada akar, itu menggambarkan akar jiwanya mereka berdua. Terus kenapa ranjang, karena menurutku ranjang adalah tempat yang paling seksi,” jelasnya pada detail penerapan semiotika di penggalan MV tersebut.

Menurutnya ranjang dipilih karena merepresentasikan tempat orang lahir dan meninggal juga tempat di mana suami dan istri sering bertengkar.

Demikianlah ceritanya tentang satu dari ratusan video klip yang telah dibuatnya.

Dengan kisah kesuksesannya ini, sampai-sampai Rahadi menyebut Prialangga adalah director MV yang tak tertandingi.

“Belum ada produser atau sutradara MV sebanyak itu di usia dia begitu, dan yang dipegang itu juga enggak kaleng-kaleng. Artis-artis yang sudah mempunyai popularitas yang menarik,” ujar Rahadi.

Dekan FISIP Prof Muslimin Machmud mengajak mahasiswa mengambil ilmu dari para alumni, seperti Prialangga ini. Pengalaman di dunia kreatif tentu akan lebih mudah dicerna sebagai tambahan ilmu di samping kuliah di kelas-kelas. “Berbanggalah, Anda semua punya alumni yang sukses dan menginspirasi,” kata dekan saat membuka acara. (jan)

Shared: