Sejumlah siswa terpilih mengikuti workshop jurnalistik empatik di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (15/06/2024). Mereka adalah siswa dari sembilan SMA dan MA di Malang Raya.
Workshop diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UMM dengan menghadirkan narasumber wartawan Tempo dan Terakota, Eko Widiyanto. Kegiatan ini merupakan satu dari tiga agenda event yang digelar kelompok Laksana, mahasiswa Praktikum Manajemen Event Public Relations.
Sembilan sekolah yang mengirim peserta workshop adalah SMA Ar-Rohmah Putri Boarding School, SMA Islam Malang, SMA Muhammadiyah 3 Batu, SMA Negeri 1 Batu, SMA Negeri 02 Batu, MA Muhammadiyah 1 Malang, Brawijaya Smart School, MAN Kota Batu dan SMA Muhammadiyah 1 Malang.
Kegiatan berlangsung sehari penuh. Selain memperoleh materi di ruang Mini Theater Laboratorium Komunikasi UMM, para siswa juga melakukan simulasi news presentation di studio mini.
Ketua Prodi Komunikasi UMM, Nasrullah mengatakan acara ini bertujuan mendekatkan pelajar dengan dunia komunikasi, terutama jurnalistik. Pelajar yang belajar jurnalistik, katanya, akan punya sense of jurnalisme. “Pelajar akan memiliki sikap disiplin, wawasan yang luas, dan berpikir yang sistematis.” ujarnya.
Sementara itu, narasumber Eko mengatakan, jurnalisme empati menjadi dasar untuk menyuarakan kemanusiaan.
“Ini menjadi bagian penting seorang jurnalis bagaimana mereka bisa melihat fenomena sosial yang terjadi itu. Dan bukan hanya sekedar menyajikan fakta saja, tetapi bagaimana kita bisa memperjuangkan hak-hak kepentingan publik, termasuk bagaimana merasakan apa yang mereka rasakan,” kata Eko yang juga pengajar di Komunikasi UMM.
Tak hanya seminar, para siswa diajak merasakan pengalaman menjadi jurnalis dalam rangkaian acara bertajuk Workshop & Journalism Project dari Communication Journalism Fest (CJ Fest) UMM itu. Setiap tim ditantang untuk membuat karya liputan dalam waktu kurang dari 24 jam.
Tema yang diberikan diantaranya Healthy Food, Olahraga Kardio, Musik, Dunia Hiburan, Digitalisasi UMKM, Konservasi Flora Fauna, Seni, Teknologi, dan Food & Beverage. Para siswa dibimbing untuk bisa menggabungkan tema yang ada dengan perspektif kemanusiaan, mengedepankan sisi jurnalisme empati dan kemanusiaan.
Acara berlangsung seru. Para siswa SMA terlihat antusias dan mampu menyelesaikan tugas dengan sangat baik meskipun waktu yang diberikan terbatas.
“Saya mendapat pengalaman yang sangat berarti dari experience pembuatan liputan tadi, saya menjadi belajar banyak hal. Kegiatan ini tidak hanya seru tapi bermanfaat juga bagi saya,” ungkap salah satu siswa dari Brawijaya Smart School, Alif Maulana.
Satu peserta lain dari SMA Ar-Rohmah Putri Boarding School, Nisrina Fazili mengaku sudah sangat siap mengikuti pelatihan ini. “Jadi ini first time kita bikin berita gitu. Tadi sempat kesulitan mencari bridge antara sisi UMKM dan sisi kemanusiaannya, tapi setelah diskusi dengan mentor, akhirnya kita bisa nemu tuh bridgenya. Dan alhamdulillah tadi kita hunting hampir satu kampus UMM. Memang capek, tapi berkesan banget,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi praktikum public relations (PR) 3 dengan Produksi Jurnalistik Online. Tim Laksana menjadi event organizer, sementara tim praktikum jurnalistik online menjadi mentor bagi para siswa untuk melakukan liputan di lapangan.
Kegiatan praktikum di Komunikasi UMM cukup keren. Mahasiswa tidak hanya merancang, tetapi juga sampai pada eksekusi produksi kreatif seperti media cetak, berita televisi, sampai media online.
Mahasiswa audio visual menghasilkan produksi program, video iklan, hingga film pendek. Sedangkan PR membuat media inhouse magazine, event management hingga membranding destinasi wisata.
Salah satu karya fenomenal mahasiswa Komunikasi UMM adalah Kampung Warna-Warni Jodipan.
Komunikasi UMM menerapkan kurikulum berbasis luaran atau outcome based education. Prodi ini menekankan ciri khas creative digital communication. Untuk mewujudkan visi misinya Komunikasi UMM juga memiliki Center of Excellence yakni School of Creative Digital Communication (SCDC). (nic/jan)
Ilmu Komunikasi