Dosen Ikom Bahas Pengaruh Film dan Media Sosial bagi Zilenial

Sabtu, 19 Februari 2022 03:17 WIB

Semakin berkembangnya teknologi khususnya teknologi komunikasi tentu dapat dimanfaatkan untuk melakukan segala hal melalui media digital, termasuk belajar dan berkarya. Maraknya trend film hingga eksistensi media sosial juga merupakan salah satu karya digital yang dapat dengan mudah dinikmati masyarakat. Beragamnya konten dan informasi secara digital juga makin mengharuskan setiap orang memiliki Literasi Digital. Literasi Digital sendiri merupakan kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan beragam informasi secara digital melalui berbagai platform yang relevan.

Seiring dengan pelaksanaan Student Day FISIP UMM, topik ini diangkat menjadi sebuah tema menarik dalam acara webinar yang diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube. Webinar dengan tajuk "Digital Literation Through Film and Social Media" ini diikuti oleh mahasiswa FISIP UMM, khususnya para mahasiswa baru yang wajib mengikuti Student Day. Dua narasumber webinar adalah dosen Ilmu Komunikasi UMM yaitu Novin Farid Styo Wibowo, M.Si. yang juga seorang pakar film dan Moch. Fuad Nasvian, M.I.Kom. sebagai social media enthusiast

Menurut Novin melalui materinya "Film As Reflection Of Social Reality", ketika membuat ide cerita seorang pembuat film pasti berdasarkan apa yang terjadi pada pengalaman dan lingkungannya. Walaupun itu berupa khayalan, namun khayalan itu berhasil direkonstruksi berdasarkan berbagai macam pengalaman. "Ketika itu semua sudah terbentuk dalam satu film akan menjadi realitas dalam diri penonton yang berpotensi berpengaruh terhadap perilaku yang bisa juga menciptakan realitas baru" ujarnya. 

Novin juga menyampaikan bahwa film juga dapat berfungsi sebagai media propaganda, penyebaran ideologi, bahkan berdampak secara konatif atau perilaku nyata dan perubahan sikap terhadap penontonnya. “Film itu tidak hanya sebagai medium, tapi film ini punya peran yang luar biasa karena efeknya yang kemungkinan besar bisa merubah nilai-nilai tatanan yang ada di dunia,” tutup Novin.

Media sosial kini juga menjadi "benda wajib" yang dimiliki masyarakat khususnya Generasi Z atau Z-lenial. Berbagai platform media sosial dapat dengan mudah diakses untuk berbagai tujuan, mulai dari kesenangan hingga pendidikan. Namun manfaat pendidikan seakan tersisih dengan hal lain yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. "Kalau dulu pengetahuan itu tersentralisasi karena ilmu susah didapatkan dan buku itu mahal, sekarang enggak. Kita setiap hari buka smartphone, dan semua hal ada di smartphone kita. Kita mau have fun bisa, mau akses hal-hal 21+ juga ada, kenapa kita enggak switch itu untuk hal-hal yang lebih produktif?" tutur Fuad. Setelahnya Fuad juga menambahkan bahwa itu semua tergantung pada tiap individu. Pilihannya adalah kita berkarya dengan pemikiran kita, atau pada akhirnya kita yang dihancurkan dengan teknologi. (Alf)

 

Shared: