Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi dari tahun ke tahun semakin percaya diri (PeDe) berkompetisi secara eksternal. Tidak hanya seputar Malang Raya dan regional, tetapi juga tingkat nasional. Seperti SMT Genap 2010/2011 ini, mahasiswa Ikom mengawali dengan berita bagus yaitu lolos seleksi lomba Program PR Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia (UI). Mereka masuk dalam 15 tim semifinalis menyisihkan sekitar 29 tim yang dikirim oleh Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta . Tidak main-main, tim Ikom UMM yang lolos ada 4 tim dari 4 tim yang ikut lomba alias 100% lolos!. Bahkan dari 15 tim semifinalis, UMM menduduki peringkat pertama yang paling banyak lolos. Posisi kedua adalah UI yang meloloskan 3 tim, lalu Unpad dan Undip yang masing-masing meloloskan 2 tim. Sementara itu tim UGM, UNS, UMY, dan Univ.Widya Mandala Surabaya masing-masing hanya meloloskan satu tim.
Ketua Jurusan Ikom, Frida Kusumastuti memberi pesan untuk tidak terlalu bergembira karena ini masih tahap pertama, tahap berikutnya akan semakin berat. “Pencapaian ini tetap harus kita syukuri...Alhamdulillah, semua tim bisa lolos dan merupakan indikasi bahwa ide-ide mahasiswa Ikom UMM diapresiasi dengan baik oleh dewan penguji yang independent. Namun, jangan kemudian berhenti untuk semakin sering berlatih dan diskusi, karena kompetisi yang sesungguhnya adalah ketika bisa menembus 5 besar.” Demikian pesan ketua Jurusan Ikom UMM.
Mekanisme lomba PR Program Competition melalui beberapa tahapan. Pertama, seleksi proposal Program PR pada kasus-kasus yang bersumber dari media sosial. Seleksi pertama ini dipilih 15 tim yang masuk semifinalis. Tahap kedua, peserta semifinalis diundang ke UI untuk diberi kasus-kasus PR yang baru oleh dewan juri dan peserta harus membuat proposal penanganan kasus PR tersebut dalam waktu yang singkat (biasanya satu jam). Seleksi kedua tersebut menentukan 5 tim yang masuk final. Selanjutnya untuk menentukan the winner, kelima finalis harus mempresentasikan program mereka secara efektif.
Nah, tahapan-tahapan selanjutnya memang lebih berat, tidak hanya karena peserta tidak bisa leluasa memilih kasus namun juga harus dikerjakan secara cepat, “Kami harus lebih sering bertemu untuk diskusi dan banyak belajar melakukan analisis kasus,” demikian penuturan Muhammad Zainal salah satu peserta tim yang juga penggerak PR Escalator Community disela-sela persiapan menuju UI PR Vaganza 7-9 Maret mendatang.
Keikutsertaan mahasiswa Ikom UMM dalam kontes serupa bukanlah hal baru. Tahun 2007 tim Ikom UMM pernah menyabet the best speaker dalam PR Debat Contest di Universitas Petra Surabaya, tahun 2008 the best speaker dan tahun 2009 tim Ikom UMM meraih The Winner di ajang yang sama. Tahun 2010 dalam kompetisi Program PR di UNS, tim UMM harus lega di posisi Juara III. Sementara Juara I dan Juara II diraih UI. “Kami bangga karena saat di UNS tim saya tampil pertama kalinya dalam kompetisi nasional dan dalam kejuaraan tersebut skor diberikan oleh para praktisi PR yang sangat kompeten,” kisah Nisa Amelia (Amel), ketua tim PR UMM tahun 2010. Saat ini Nisa Amelia dkk.melalui “Blossom Agency” juga masuk semifinal PR Vaganza di UI. (fk)
“Mohon do’a restu dan dukungan semangat pada tim Ikom UMM.”