Himakom UMM Siap Jadi “Hipster” dan “Hustler”

Kamis, 09 Desember 2021 08:08 WIB

Himpunan Mahasiswa Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (Himakom UMM) siap mendukung suksesnya program-program prioritas Program Studi. Hal ini terungkap ketika para pengurus menemui Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Nasrullah, Rabu (8/12/2021).

Ketua Himakom M. Alfian Sya’bani menyatakan bersyukur karena memeproleh kesempatan yang baik dapat berdialog langsung dengan Kaprodi untuk meminta dukungan pelaksanaan kegiatan Cromiumm dan Discotig 2.0. Kegiatan-kegiatan Himakom ke depan akan selalu dikoordinasikan dengan Prodi dan Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

“Kami senang dan berterima kasih kepada Ketua Prodi yang berkenan menerima kami dan memberikan insight yang sangat mencerahkan,” aku Alfian, mahasiswa semester tujuh asal Bekasi ini.

Nasrullah dalam forum dialog meminta Himakom lebih proaktif dalam melaksanakan kegiatannya dengan fokus untuk mensukseskan tiga hal, yakni sukses organisasi, sukses studi, dan sukses pribadi. Untuk sukses organisasi, ungkapnya, pengurus Himakom harus taat pada hirarkhi dan melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. Kerjasama tim sangat diutamakan untuk mendapatkan hasil maksimal dari kegiatan.

Di sisi lain, Nasrullah juga memperingatkan pengurus Himakom tidak lengah dengan studinya. “Jangan sampai berorganisasi lupa kuliahnya lalu jarang masuk kelas, tidak mengerjakan tugas, skripsi terbegkalai, akhirnya lulusnya lama dengan nilai minim. Jangan sampai begitu,” tegas mantan Ketua Himakom UMM era 1996 itu.

Program pemerintah Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) sangat memungkinkan pengurus Himakom berkreasi dan menentukan cara belajarnya secara mandiri dan merdeka. Jadi tidak alasan untuk tidak sukses studi.

Selanjutnya, pengurus Himakom juga didorong untuk tidak abai pada persoalan pribadi. Soal akhlak, moral, hubungan kekeluargaan dengan orang tua, saudara, teman, bahkan pacar, jangan sampai ada masalah. “Seorang aktivis tulen itu mampu memanaj personal personal dengan baik. Urusan pribadi itu sudah beres sehingga dapat berkontribusi kepada organisasi tanpa hambatan,” ungkap Nasrullah seraya meminta berhati-hati dalam menggunakan media sosial, jangan sampai menimbulkan masalah dengan orang lain.

Lebih lanjut Kaprodi berpesan agar Himakom meniru cara kerja StarUp dalam mendukung program-program Komunikasi UMM. Cara kerja StarUp, kata Nasrullah harus kuat dalam tiga tim yakni hacker (perancang produk, sistem atau aplikasi), hipster(perancang desain dan user experience) serta hustler (visioner dalam bisnis dan marketing).

“Katakanlah Prodi Komunikasi adalah perancang produk dan sistem  atau hacker itu, maka kalian adalah hipster dan hustler-nya,” kata Nasrullah.

Jadi, sebagai hipster, lanjut Nasrullah mahasiswa harus terus mencoba hal-hal baru dan terlibat dalam program Prodi sehingga dapat mengkritik dan memberi masukan untuk perbaikan layanan. Pengalaman menjadi mahasiswa dapat digunakan untuk memperbaiki cara kerja Prodi agar lebih baik lagi.  Sementara dengan fungsi hustler, mahasiswa dapat membantu melakukan pemasaran dan menaikkan branding Prodi melalui cara-cara komunikasi digital yang dimilikinya. 

“Gunakan media sosial kalian untuk branding dan marketing,” tambahnya.

Di akhir dialog, para pengurus Himakom berkomitmen menjalankan fungsi hipster dan hustler itu. “Kami akan selalu memberi kritikan dan ikut memasarkan keunggulan Prodi Komunikasi UMM kepada masyarakat luas,” pungkas Alfian. (*) 

Shared: