Siapa sangka, delapan tahun lalu ada sebuah wilayah perkampungan kumuh di bantaran Sungai Brantas Kota Malang. Namun, berkat ide brilian mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kampung tersebut disulap menjadi destinasi wisata ikonik yang mirip dengan kawasan Cinque Terre di Italia.
Kampung itu dikenal sebagai Kampung Warna-Warni Jodipan. Kampung yang berada di pinggiran sungai Brantas kelurahan Jodipan ini merupakan hasil dari project praktikum mahasiswa Komunikasi UMM kelompok Guys Pro pada tahun 2016.
Hari ini, Jumat (10/1/2025) ketua tim Nabila Firdausiyah kembali ke Komunikasi UMM membagikan pengalamannya itu saat Kuliah Tamu Public Relations bertajuk Unlocking Digital Strategies for Brand Growth di Malang Creative Center (MCC).
Sambil mengingat-ingat project besarnya saat kuliah, alumni 2017 itu menjelaskan praktikum di Komunikasi UMM meskipun banyak tantangan merupakan bekal yang sangat cukup untuk menghadapi dunia kerja nantinya.
“Kalau bukan karena praktikum, mungkin Kampung Warna-Warni Jodipan tidak akan pernah ada,” ungkapnya.
Diceritakannya, di bawah arahan dosen praktikum public relations, Jamroji, Nabila bersama timnya mengajukan ide untuk menghidupkan kawasan kumuh itu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada klien produsen cat PT. Indiana.
Menariknya, ide ini awalnya dirancang untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Akan tetapi berkat warna-warni cat yang memikat, kampung ini mulai viral di media sosial sebelum project selesai.
Usai viral dan jadi topik hangat, sampai-sampai Guys Pro dihadirkan dalam acara talkshow ternama di Indonesia, Kick Andy di Metrotv Jakarta. Tak hanya itu, beberapa media luar negeri juga pernah melakukan wawancara pada mereka.
Berkat kisah suksesnya itu Nabila kebanjiran tawaran kerja. Saat ini dia memilih sebagai Assitant Brand Manager untuk brand kosmetik Implora. Tak lupa pada almamater, Nabila membawa perusahaannya untuk bekerja sama dengan Komunikasi UMM.
Berkuliah di komunikasi itu, kata Nabila, prospek kerjanya luas dan tidak kaku. “Buktinya, aku bisa masuk ke tim branding karena banyak skill yang transferable dari PR ke dunia marketing,” katanya.
Dirinya senang bisa kembali dan berbagi pengalaman. Nabila berpesan agar mahasiswa Komunikasi UMM selalu berani dalam mengambil peluang.
“Percayalah, tidak ada yang tidak mungkin. Jangan puas hanya dengan apa yang ada di sekitar, cari ilmu sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber,” pesannya.
Sekretaris Prodi Komunikasi UMM, Jamroji mengatakan kerja sama dengan Implora merupakan bentuk kolaborasi positif antara kampus dengan alumninya. Alumni-alumni yang sukses biasanya membawa perusahaannya untuk bekerjasama, salah satunya sebagai temoat magang atau praktikum mahasiswa.
“Sudah ratusan perusahaan yang menjadi mitra praktikum baik untuk pemintanan PR, jurnalistik maupun audio visual. Ini membuktikan bahwa Komunikasi UMM tidak hanya kuat di teori tapi juga di skill dan jejaring yang dibutuhkan di dunia kerja,” ungkap Jamroji. (jan)