Mahasiswa dari kampus di luar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini memiliki kesempatan mengambil kelas Center of Excellence (CoE) milik program studi Ilmu Komunikasi. Pada kelas Social Media for Branding (SMB) di School of Creative Digital Communication (SCDC) nantinya tidak hanya dibuka untuk mahasiswa Komunikasi UMM, tetapi juga untuk prodi lain bahkan kampus non-UMM. Hal ini disebut sebagai upaya menjawab antusiasme mahasiswa di luar Komunikasi UMM yang ingin meng-upgrade skill di bidang social media management itu.
Demikian wacana yang mengemuka dalam lokakarya dan evaluasi CoE SCDC Komunikasi UMM yang berlangsung di Rayz Hotel UMM, Senin (3/8/2024). Direktur CoE UMM, Prof. Dr. Damat mendukung agar SCDC lebih terbuka untuk umum. Tidak hanya kelas reguler MBKM, pihak Komunikasi UMM juga didorong untuk membuka kelas short course untuk menambah skill social media specialist.
“Banyak pelaku UMKM yang memiliki produk bagus tetapi tidak bisa memasarkan secara digital. Mereka butuh shortcourse digital marketing atau social media for branding,” kata Damat.
Ide membuka kelas untuk mahasiswa luar UMM telah dirancang sejak batch 2 pelaksanaan kelas SMB semester lalu. Namun ada kendala administrasi sehingga belum dapat dilaksanakan.
“Kami akan mensosialisasikan program ini kepada prodi lain di UMM, serta kampus lain, terutama kampus-kampus Muhammadiyah yang tergabung dalam asosiasi,” terang PIC CoE SCDC Komunikasi UMM, Widiya Yutanti.
Tahun ini merupakan tahun ketiga kelas SMB yang merupakan rintisan CoE pertama Komunikasi UMM. Melalui kelas ini mahasiswa digembleng selama dua semester untuk mempelajari skill social media management.
Semester pertama ditempuh mahasiswa semester lima, diisi dengan materi-materi kelas dan praktik optimalisasi media sosial di berbagai institusi. Menariknya kurikulum kelas ini disusun bersama dunia industri yang sekaligus terlibat sebagai instruktur dan mentor.
Pada semester berikutnya, mahasiswa dikirim magang ke instansi-instansi yang bermitra dengan Komunikasi UMM. Berbekal pengetahuan, skill dan pengalaman praktek sebelumnya, magang difokuskan untuk memperoleh pengalaman bekerja secara profesional. Menurut Damat magang sangat penting agar mahasiswa lebih menjiwai dunia kerja, tidak manja dan belajar lebih sungguh-sungguh untuk menguasai skill.
Saat ini mitra utama SCDC adalah perusahaan digital marketing PT Sosialoka Indonesia. Sedangkan mitra lainnya merupakan instansi pemerintah, BUMN dan swasta. Dari pemerintah, mitra tersebut adalah Humas Polda Jawa Timur, Dinas Kominfo Kabupaten Malang, Lembaga Sensor Film (LSF), PT INKA, dan Pelindo.
Sedangkan dari swasta antara lain CM Labs, Pondok Pesantren Ar-Rahmah, Suara Surabaya Media, JTV, Jatim Park. Ke depan mitra potensial yang sudah menyampaikan ketertarikannya adalah grup perusahaan Kapanlagi Youniverse (KLY) yang memiliki puluhan jaringan media online, digital marketing dan event management.
Melalui kemitraan itu Komunikasi UMM memastikan lulusannya siap masuk dunia kerja profesional. “Graduate profiles dari kelas ini antara lain adalah sebagai social media specialist, content creator, content planner, ataupun copy writer,” tambah Widiya.
Lokakarya dihadiri seluruh instruktur internal dari Komunikasi UMM dan beberapa perwakilan institusi mitra. Tidak hanya itu instansi lain juga hadir melalui mode daring.
Social media specialist Suara Surabaya, Hamim Arifin mengakui kualitas mahasiswa kelas SMB yang magang di tempatnya. Menurutnya secara skill sudah cukup bagus walau perlu kepercayaan diri untuk bisa bekerja secara kolaboratif. Hal ini dibenarkan pranata ahli muda Diskominfo kabupaten Malang, Gita Firdausi.
Hal sama disampaikan General Manager Sosialoka, Bahrul Ulum. Dituturkannya, peserta magang dengan senang hati dilibatkan pada hampir semua proses media sosial seperti perencanaan, produksi konten, KOL relationship, hingga distribusi. “Kami juga memberikan kesempatan mereka untuk bertemu artis yang selama ini hanya mereka lihat di media sosial,” ungkapnya.
Masukan dari CM Labs disampaikan director of operations Yuliana Kusumawati dan marketing staff Hendi Arsyanto Abusan. Keduanya sepakat SMB tidak hanya berhenti pada branding karena kebutuhan perusahaan adalah sampai pada penjualan. “Kami ingin media sosial juga sampai pada marketing,” kata Hendi.
Ungkapan apresiasi disampaikan humas pesantren putri Ar-Rahmah, Ardi Kusuma. Pihaknya merasa kehadiran mahasiswa magang di pondoknya tak hanya berdampak pada produktivitas dakwah lewat media sosial tapi juga marketing. “Alhamdulillah ngefek pada naiknya pendaftar calon santri,” ungkapnya senang.
Sementara humas INKA Aisyah mengaku puas pada kinerja mahasiswa SMB. Sebagai BUMN, PT INKA juga diminta oleh Menteri Erick Tohir untuk senantiasa membranding perusahaannya. “Anak magang dari UMM ini sangat membantu branding corporate. Setiap bulan kami melakukan agenda setting secara kreatif yang juga berlaku bagi semua kegiatan perusahaan di bawah BUMN,” katanya.
Dekan FISIP UMM, Prof Muslimin Machmud mengapresiasi kesungguh-sungguhan Komunikasi dalam menyelenggarakan CoE di lingkungan fakultasnya. Komunikasi dinilai sebagai pelopor CoE universitas yang memiliki standar tinggi dan menjaga kualitasnya.
“Di FISIP semua prodi telah memiliki CoE setelah dimulai oleh Komunikasi,” tutur Muslimin.
Ketua Prodi Komunikasi UMM Nasrullah berharap SCDC dapat mengembangkan kelas-kelas profesional lain termasuk yang diharapkan oleh direktur CoE UMM untuk membuka short course. Namun pihaknya juga mewanti-wanti agar mahasiswa yang menempuh MBKM pada jalur CoE ini dapat memenuhi standar kriteria lulus tepat waktu, lebih terampil dan lebih cepat memperoleh pekerjaan yang sesuai. (nas)