Tantangan untuk bekerja kolaboratif dengan scope internasional kini menjadi impian banyak mahasiswa. Tak terkecuali, di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Hal ini terungkap dalam International Talkshow of Commmunicatiom (Intention). Acara digelar Himpunan Mahasiswa Komunikasi(Himakom) UMM di Malang Creative Center (MCC), Sabtu (3/5/2023).
Talkshow menghadirkan alumni Komunikasi UMM yang sukses berkarir di perusahaan multinasional. Rizki Riswandi, alumni angkatan 1998, merupakan PR specialist di Jakarta. Dalam paparannya di hadapan 100an peserta talkshow, Rizki mengaku beruntung dapat pengalaman studi di Komunikasi UMM. Pertama, lingkungan belajar yang baik menimbulkan interaksi yang sangat baik. Kedua, dosen dan kawan sesama mahasiswa yang egaliter, merupakan partner diskusi untuk maju. Terakhir, kultur kompetisi sekaligus kolaborasi, memacu mahasiswa untuk senantiasa menjadi yang terbaik dengan sebanyak mungkin kawan.
"Jangan hanya bersaing, tapi juga banyak-banyaklah jaringan, perbanyak kawan, perbanyak wawasan dan pengalaman," ungkap Rizki memotivasi. Lebih lanjut Rizki mengungkapkan pentingnya menjaga kualitas diri dengan meningkatkan skill dan menerapkan management waktu yang baik. Pengupgradean skill dapat membuat kita bersaing dengan perkembangan digital untuk berkarir di ranah internasional dengan memanfaatkan teknologi seperti AI.
Kaprodi Komunikasi UMM, Nasrullah mengungkapkan tantangan kerja sekarang tidak hanya menjadi pegawai ataupun berwirausaha. Era gig economy mengharuskan mahasiswa mengambil peluang agar memiliki skill khusus yang dibutuhkan industri secara temporal.
"Industri sekarang malas merekrut pegawai tetap. Sekarang era mereka meng-hire gig worker yang bekerja berbasis project dengan gaji yang bisa jauh lebih tinggi daripada pegawai tetap," ungkapnya. Komunikasi, kata Nasrullah, adalah dunia yang paling dekat dengan gig economy ini. Karena indutsri kreatif sekarang sangat butuh skill yang mengedepankan critical thinking, creativity, communication dan collaboration. "Itu semua ada di anak komunikasi," tuturnya.
Sementara itu, peserta menyambut antusias tantangan bekerja dalam skala global itu. Kaffi, salah satu mahasiswa, mengaku tertarik dapat bekerja di perusahaan asing. "Sebagai manusia yang hidup di era serba digital ini, pekerjaan di bidang digital saat ini menjadi impian saya. Melalui acara ini saya merasa semakin mengerti cara dapat bekerja di bidang industri digital dan bersaing dengan AI yang saat ini sedang ditakuti banyak orang sebagai pesaing baru di bidang digital. Saya belajar banyak terkait manjemen waktu, membentuk mindset, upgrade skill, cara menyiapkam portofolio, memupuk mental, hingga mengatur strategi awal untuk membangun usaha dengan kompetibel" ujar Kaffi