Giliran peminatan Public Relations (PR) mendatangkan dosen tamu di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Prodi terakreditasi internasional FIBAA ini menggelar kuliah tamu bertajuk Data Insights: Strategi Efektif untuk Engagement dan Brand Awareness di Media Sosial, Senin (10/06/2024).
Bulan lalu, kuliah tamu internasional Komunikasi UMM membahas information war bersama pakar new media dari Yunani, Mustafa Selcuk. Kali ini mahasiswa Komunikasi belajar strategi untuk membuat konten yang berkualitas dan menjangkau publik.
Narasumber kali ini merupakan kolaborasi praktisi digital marketing specialist CMLabs Hendi Arsanto Abusan dan akademisi yang juga pakar PR Komunikasi UMM Frida Kusumastuti.
Lebih 200 mahasiswa mengikuti acara ini. Menariknya, tak hanya mahasiswa lama, Komunikasi UMM juga mengundang calon mahasiswa yang sudah terdaftar untuk ikut kegiatan ini. Mereka terlebih dahulu mengisi tes untuk memastikan kepesertaannya.
“Sengaja kami menyeleksi peserta agar acara seperti ini tidak hanya dimanfaatkan mahasiswa untuk mencari sertifikat saja,” ujar sekretaris Prodi, Jamroji, sekaligus moderator acara ini.
Peserta memanfaatkan forum ini untuk belajar bagaimana pekerjaan PR menjadi semakin mudah dengan data yang mudah diakses dari mana saja.
Meski demikian, lanjut Jamroji, bagi yang tidak lolos sebagai peserta tetap dapat menyaksikannya secara live di kanal Youtube Komunikasi UMM.
Wakil Dekan 1 FISIP UMM, Najamuddin Khairur Rijal menyambut hangat kegiatan ini. Dia mengapresiasi terobosan Komunikasi UMM, “Terimakasih terus berusaha mengembangkan akademik mahasiswa. Tema kuliah tamu ini sangat relevan dengan kebutuhan masa kini,” ujarnya.
Dalam materinya, Hendi menyampaikan mengenai Analitik dan Pengukuran di Media Sosial. Dirinya membeberkan materi dan pengalamannya selama menjadi digital marketing.
Menurutnya, metrik memiliki peran penting, diantaranya untuk evaluasi kinerja, memahami audiens, mengidentifikasi masalah, hingga dalam proses pengambilan keputusan.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan metrik, “Diantaranya harus memperhatikan golden hour, keywords, respon cepat, aktif diskusi, konsistensi, keunikan konten, creative campaign, target audiens, dan copywriting,” ujar Hendi.
“Proses analitik harus dilakukan dan termanajemen dengan baik. Langkah selanjutnya, kita harus memanfaatkan secara maksimal tools yang ada supaya awareness dan engagement dapat naik dan dijangkau banyak orang,” ujarnya lagi.
Senada, Frida melanjutkan materi mengenai Data Media Sosial untuk Public Relations. Menurutnya, ada beberapa tahap terciptanya citra baik dari suatu organisasi. “Citra organisasi tercipta dari kesadaran publik, sikap publik, perilaku publik, dan persepsi publik,” ujarnya.
Dalam hal ini, “Tujuan PR adalah agar publik ngomong baik ke kita, bukan kita ngomong baik ke publik,” tambahnya.
Antusiasme peserta mulai terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan setelah sesi materi. Beberapa di antaranya adalah Salsabilla dan Reza yang kompak bertanya terkait bagaimana memilah dan memilih, hingga mengukur konten yang bermanfaat dan engagementnya bisa dipastikan naik.
Salah satu peserta yang juga calon mahasiswa baru Komunikasi UMM, Dimas, mengaku terkesan dengan acara ini. “Saya dapat ilmu yang bermanfaat, bisa juga sebagai gambaran nanti ketika mulai kuliah,” katanya.
Ketika ditanya mengapa memilih Komunikasi UMM, Dimas mengaku dapat informasi dari teman yang sudah kuliah di Komuniaksi UMM. “Pada awalnya tanya ke temen yang sudah kuliah di Komunikasi UMM. Katanya disini banyak hal seru yang bisa dieksplor,” jawabnya. (jan)