Komunikasi UMM Berbagi Skill Content Creator dengan Pelajar Muhammadiyah Singaraja

Rabu, 21 Agustus 2024 19:28 WIB

Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengunjungi SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, Bali. Selama dua hari, tim ini melakukan pelatihan dan pendampingan content creator, Rabu-Kamis (21-22/8/2024).

Pelatihan bertajuk Citizen Journalism & Content Creation, Social Media Optimization, Creative Public Speaking itu diikuti 33 siswa dan guru. Tim UMM terdiri dari M. Himawan Sutanto, Isnani Dzuhrina, Widiya Yutanti, Nurudin, Rahadi, Arum Martikasari, dan Zen Amiruddin.

Menurut Jamroji, sebuah konten harus tepat sasaran, oleh karenanya perlu riset yang kuat. “Jika sekadar konten, mudah saja asal bisa dipublikasikan. Namun jika kontennya bagus, berbobot itu tidak mudah. Dibutuhkan riset terlebih dahulu agar sesuai kebutuhan sasaran konten,” tegas Jamroji, Sekprodi Komunikasi UMM yang mengawali materi.

Dia menekankan lebih lanjut bahwa riset bisa melihat fakta di lapangan (kondisi, kebutuhan, keinginan sasaran). Penelitian bisa dilakukan juga dengan mencari literatur, wawancara pihak terkait, mengamati situasi atau lingkungan relevan dengan konten.

Hal senada diakui Widiya Yutanti, kepala Laboratorium Komunikasi UMM. Widiya dalam materi berjudul “Cara Mencuri Hati Audience” memahami sasaran penting juga. Itu dibutuhkan penulisan yang kreatif.

“Menulis kreatif untuk media sosial bukan hanya sekedar mengetik kata-kata, tetapi membangun koneksi emosional (bonding) dengan audience. Tulisan atau pesan yang menarik misalnya menceritakan kisah, menggunakan bahasa yang menarik, berikan nilai (informasi yang bermanfaat, solutif, inspiratif), ajukan pertanyaan, menyertakan bertindak, dan menunjukkan personal branding yang jelas”, kata lulusan Brisbane University Australia ini.

Agar menarik perhatian, lanjut Widiya, juga bisa disertakan pancingan kata-kata. Ia mencontohkan misalnya kalimat “Kopi susu ini menjadi favorit untuk menemani saya bekerja, kalau kopi favoritmu apa? Tulis di kolom komentar, ya?”

Hari pertama peserta diberikan materi lalu dibagi kedalam kelompok beranggotakan 5-6 orang. Kemudian diberikan tugas membuat tugas video dan foto. Tugas sekitar aktivitas di sekolah. Kemudian hari kedua presentasi dan pemilihan video terbaik untuk diberikan hadiah.

Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, Sarwanto menyambut baik pelatihan ini. “Ini semua tidak hanya berguna bagi siswa tetapi juga sekolah ini. Kita dilatih oleh tim dari perguruan tinggi yang prestisius di Jawa Timur,” ungkapnya.

Selain di Bali, pengabdian yang dilakukan oleh Tim Komunikasi UMM juga dilakukan di sekolah-sekolah Muhammadiyah atau Aisyiyah di Malang dan sekitarnya. Selain itu lembaga-lembaga sosial juga menjadi mitra strategisnya. (nur)

Shared: