Praktikum sesuai bidang peminatan menjadi salah satu andalan Prodi Ilmu Komunikasi UMM. Banyak karya dari hasil praktikum ini yang menjadi masterpiece dan kebanggaan bagi Prodi Ikom. Masih ingat Kampung Warna-Warni Jodipan? Nah Kampung Warna-Warni Jodipan ini merupakan salah satu karya yang dihasilkan oleh program praktikum.
Sabtu, 9 September lalu, bertempat di aula BAU, Prodi Ilmu Komunikasi UMM menggelar kuliah perdana praktikum. Kuliah perdana praktikum ini merupakan kuliah awal untuk memberikan dasar informasi dan pengetahuan bagi seluruh mahasiswa praktikan yang mengambil program praktikum. Di perkuliahan perdana ini pihak laboratorium Ilmu Komunikasi sebagai penyelenggara program praktikum memberikan pengarahan pada seluruh praktikan. “Pengarahan ini gunanya untuk memberikan dasar informasi apa saja yang nanti harus dilakukan, disiapkan oleh praktikan selama proses praktikum berlangsung. Harapan kami praktikan tidak bingung lagi ketika memasuki kelas praktikum. Sebab kelas praktikum ini pada dasarnya memang berbeda dengan kelas-kelas regular yang diambil sebelumnya,”ungkap Jamroji, M.Comms, Kepala Laboratorium Ilmu Komunikasi
Menariknya dalam penyajian kuliah perdana praktikum ini, sejumlah praktisi dihadirkan untuk memberikan inspirasi bagi para praktikan. Sebab pada pelaksanaan praktikum nanti, para praktikan memang akan lebih dekat dengan dunia praktisi, mereka bersentuhan langsung dengan praktek keilmuan di masyarakat. Beberapa praktisi yang dihadirkan antara lain adalah Eko Widianto, jurnalis Tempo.co yang memberikan materi kuliah perdana untuk praktikan yang mengambil Praktikum Jurnalistik 3.
Sedangkan untuk praktikan yang mengambil Praktikum Audio Visual 1, Prodi menghadirkan Mahesa Desaga, sineas muda Kota Malang. Mahesa Desaga adalah praktisi film berusia 28 tahun yang Agustus lalu sempat mengikuti kompetisi Melbourne International Film Festival (MIFF) 2017 di Melbourne, Australia. Dalam kuliah perdana tersebut, Mahesa juga berbagi cerita tentang keberhasilannya menembus kompetisi internasional setelah sebelumnya berhasil menyisihkan 300 karya dalam kompetisi film pendek FSAI 2017.
“Kami berharap dengan kuliah perdana praktikum ini, praktikan bisa mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Dengan belajar dari praktisi di kuliah perdana ini, minimal mereka punya bayangan seberapa besar volume kerjanya, sehingga mereka bisa megukur volume kerja dan mengalokasikan waktu serta motivasi yang lebih tinggi dalam menyelesaikan program praktikum ini,”pungkas Jamroji. (wnd)