Lulus langsung kerja merupakan impian banyak fresh graduate. Akan tetapi diterima kerja di instansi terkemuka sebelum lulus kuliah siapa yang tidak mau. Hal ini dialami Tri Aji Setiawan.
Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himakom) UMM ini sudah kerja di salah satu perusahaan tambang di Kalimantan sebelum wisuda. Pengalaman sebagai aktivis dan bekerja paruh waktu selama menjadi mahasiswa menjadi bekal penting baginya.
Aji merupakan mahasiswa peminatan public relations Komunikasi UMM yang baru saja wisuda Kamis (16/05/2024) kemarin. Ia lulus memuaskan dengan waktu studi 3,7 tahun, tak terlampau jauh dari Rossa lulusan terbaik periode lalu yang lulus 3,2 tahun.
Uniknya, ketika prosesi yudisium awal Mei lalu Aji berhalangan hadir. Karena posisi sedang bekerja di Kalimantan. “Belum bisa ambil cuti untuk yudisium, makanya cuti kerja saya ambil untuk wisuda saja,” ungkapnya.
Sebelum lulus, Aji diterima di salah satu perusahan tambang di daerah Kalimantan dan menempati posisi media relation di divisi CSR. “Alhamdulillah, pekerjaan sesuai passion saya.”
Portofolio pengalaman kerja Aji didapat ketika ia mulai bekerja paruh waktu di berbagai bidang kerja komunikasi sesuai dengan peminatannya public relations. Seperti menjadi digital marketing, wedding organizer dan event organizer. Hal itu dilakukannya saat masih berstatus aktif kuliah di Komunikasi UMM.
Aji mengungkapkan jika selain dirinya banyak mahasiswa Komunikasi UMM yang juga sudah bekerja sebelum lulus.
Dii Komunikasi UMM, katanya, sudah terbiasa dengan bekerja dengan dunia profesional melalui pembelajaran di praktikum.
Ketika ditanya bagaimana tips langsung kerja sebelum lulus, ia menyarankan untuk memanfaatkan waktu senggang ketika mengerjakan skripsi dengan menekuni profesi yang diinginkan. “Haris pinter-pinter Dirinya mengatur waktu,” pesannya.
Sebelum sidang skripsi Aji mencoba untuk perharinya punya target untuk apply job di beberapa perusahaan. “Sehingga ketika selesai sidang harapannya sudah bisa diterima kerja,” ungkapnya bangga.
Tentang keaktifannya di organisasi kemahasiswaan Aji punya alasan tersendiri. Berorganisasi, tuturnya, juga menunjang karir kedepan. Dengan basic kerjasama dan kepemimpinan.
“Organisasi menjadi salah satu faktor yang paling mendukung buat kita bisa belajar kepemimpinan, mendapatkan banyak relasi dan pengalaman yang berharga,” katanya.
Tak tanggung-tanggung Aji berani menjamin kuliah di Komunikasi UMM memiliki kesempatan luas untuk sukses di masa depan. Selain terbuka luas untuk berorganisasi, bekerja paruh waktu, juga kurikulum yang seimbang antara teori dan praktikum.
“Praktikum di Komunikasi keren abis. Vibesnya seperti bekerja di perusahaan dengan standar yang ketat tetapi tetap menyenangkan,” tukas Aji.
Senangnya kuliah Komunikasi UMM, tambah Aji, benar-benar memiliki ruang kolaborasi yang menyenangkan antar mahasiswa lintas peminatan maupun dengan dosen. Hubungan mahasiswa dengan dosen sangat egaliter.
“Kita bisa saling bekerjasama untuk menghasilkan sebuah project komunikasi,” pungkas Aji.
Sekretaris Prodi Komunikasi UMM, Jamroji, mengungkap semakin ke sini semakin banyak lulusan yang bekerja sebelum lulus. Menurut data waktu tunggu kerja para lulusan rata-rata di angka 3 sampai 6 bulan setelah lulus.
“Ya, ini memang era komunikasi digital, dan UMM menerapkan bekal skill creative digital communication pada mahasiswanya,” tutur Jamroji yang lulus Master dari Edith Cowan University, Perth, Australia ini. (jan)