Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil mendominasi lomba video kreatif diselenggarakan oleh Kampoeng Kayoetangan yang digelar 13 Januari hingga 2 Februari 2022.
Komunikasi UMM meraih dua kemenangan, yakni juara 2 dan 3.
Ada empat perwakilan mahasiswa Komunikasi UMM yang mengikuti lomba video kreatif ini. Mereka adalah KGPD, Kalandra, dan Kaiju. Adapun Derry Mohammad Syahrul adalah peserta yang mengikuti perlombaan tanpa ikut kelompok (perorangan). Pada perlombaan tersebut, mahasiswa membuat video singkat berupa vlog ataupun cinematic yang berdurasi satu menit.
Arie Dwi Laksono atau biasa dipanggil Arie selaku perwakilan dari Tim KGPD mengatakan jika proses pembuatan video dari survei hingga editing video sekitar lima hari.
“Awalnya kita survei dulu sehari, dilanjutkan membuat skrip selama dua hari. Untuk proses pembuatan skripnya agak lama karena sambil UAS. Take videonya cuma sehari, kurang lebih 4 jam dan dua hari berikutnya kami habiskan untuk editing,” pungkasnya.
Di sisi lain, Tim Kalandra dan Tim Kaiju yang berhasil lolos 24 besar mengatakan jika tantangan selama pembuatan video kreatif itu adalah cuaca alam yang tak menentu. Wilayah Kampoeng Kajoetangan yang begitu luas membuat proses pengambilan footage agak susah “Tantangannya karena Kampoeng Kajoetangan ini luas banget, jadi perlu waktu buat pindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Dan agak bingung cari lokasinya karena petanya kurang begitu jelas. Kalo kendalanya, harus benar-benar ngebut buat ambil footage karena takut hujan,” kata Mikli selaku perwakilan dari Tim Kalandra.
Seluruh tim dan individu yang mengikuti perlombaan tersebut mayoritas memperoleh informasi dari M.Fuad Nasvian, M.I.Kom. Peserta individu yang ikut meramaikan lomba, Derry sapaannya, berhasil mendapat juara tiga. Ia mengatakan jika berkarya adalah salah satu cara untuk mengasah kreativitas dan adrenalin. “Lomba menjadi wadah untuk berkarya. Dari berkarya, saya merasakan adrenalin yang mendorong kreativitas. Jadi teruslah berkarya,” ujarnya.
Mikli selaku perwakilan dari Tim Kalindra menambahkan, jika mengikuti lomba bukanlah hal yang menyeramkan dan patut dicoba untuk seluruh mahasiswa komunikasi UMM karena dapat menambah wawasan baru. “Temen-temen Ikom UMM, banyak kok lomba-lomba yang bertebaran diluar sana. Dari pada nggak ngapa-ngapain, kan, mending ikutan lomba. Kalaupun tidak dapat juara, dapat ilmu banyak yang kita bisa petik selama lomba dan lumayan bisa buat nambah portofolio. So, jangan patah semangat!” ujarnya sebagai akhir dari wawancara. (Ros/Alf)