Malang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah sukses melakukan pembaruan pada kampung di Malang yang dulunya kumuh menjadi kampung yang lebih indah, Selasa (15/1/2019). Hal luar biasanya adalah kampung tersebut diubah menjadi kampung yang bertemakan konsep sarang dinosaurus. Hal ini menjadi suatu inovasi bagi mahasiswa UMM dalam mengabdi kepada masyarakat.
Dusun Krajan Sae, Desa Beji, Kota Batu yang menjadi lokasi target program mereka tersebut dilakukan oleh kelompok praktikum Public Relations (PR) ‘Prospero’ Program Studi Ilmu Komunikasi UMM. Kompetisi tersebut digelar dengan konsep The Tempenosaurus Mural Art Competition yang diadakan selama 3 hari. Setiap peserta diminta mengkreasikan kreativitas mural mereka di dinding-dinding rumah warga sekreatif mungkin.
Ajang kompetisi ini diikuti sebanyak 28 peserta yang terbagi menjadi 10 kelompok. Masing-masing dari mereka berasal dari berbagai daerah, seperti Malang Raya, Semarang, Mojokerto, Lamongan, Surabaya, dan Jombang. Sherly Amalia Arif, Ketua Kelompok Prospero menyebutkan bahwa kegiatan ini dilangsungkan untuk memperindah dan mempercantik Desa Beji yang nantinya akan diberi nama ‘Kampung Hijau’ Sebelum diadakan pada tanggal 24 Februari nanti. “Lomba mural adalah bagian dari persiapan mempercantik wisata Kampung Hijau”, imbuh Sherly dalam siaran pers yang dilakukannya.
Diterangkan Sherly bahwa mereka sengaja menggagas tema mengenai alam karena hal tersebut selaras dan menyesuaikan dengan Kawasan kampung yang berdekatan dengan objek wisata milik Jatim Park Group. “Identitas kampung Hijau mengangkat konsep tema seni purbakala, dinosaurus dan bunga matahari. Selain itu, lokasinya yang berdekatan dengan objek wisata milik Jatim Park Group. Objek wisata ini memiliki wahana Dino Park,” terang Sherly. Luar biasa bila kemudian banyak peserta yang membuat mural dinosaurus, seperti jenis T-rex atau jenis Brontosaurus. Selain bertemakan dinosaurus, tema lain yang disukai adalah bunga-bungaan, terutama jenis bunga matahari.
Selain ajang lomba mural, pihaknya juga mengadakan pembekalan pelatihan bagi warga Kampung Hijau untuk menciptakan atau memproduksi berbagai bentuk tempe. Menurut Sherly, selain memperindah dan mempercantik lingkungan Kawasan area kampung, tujuan adanya Kampung Hijau tersebut juga untuk memperluas atau meningkatkan taraf perekonomian warga Desa Beji agar masyarakat yang berada di sana bisa menjadi lebih sejahtera. “Selain kompetisi mural dan pelatihan membuat tempe, ada pembekalan pengetahuan untuk menyambut tamu sebagai persiapan menjadi kampung wisata. Ada juga kegiatan menciptakan lagu jingle Kampung Tempe Beji,” imbuhnya. (dta, ros, ywr)