Rihhadatul Aisy, bersama buku hasil karyanya
Selagi muda teruslah berkarya. Sepertinya ungkapan tersebut cocok untuk merepresentasikan kreativitas mahasiswa Ilmu Komunikasi. Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM juga dituntut untuk mampu membuat karya akademis yang bermanfaat untuk keilmuan. Salah satu bukti kreativitas mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM ini ditunjukkan dengan “lahirnya” tiga buku karya mahasiswa. Karya buku ini dihasilkan oleh ratusan mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Jurnalisme. Tiga buku yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit Leutikaprio bekerjasama dengan Prodi Ikom UMM ini berjudul Temperatur Media, Ruang Ketik Media dan Masa ke Masa Jurnalisme Online.
Salah satu penulis dari buku tersebut adalah Rihhadatul Aisy Rosyidah. Rihha, panggilan Rihhadatul, adalah salah satu penulis buku Masa Ke Masa Jurnalisme Online. Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMM ini merasa senang dengan terbitnya buku tersebut. Buku Masa ke Masa Jurnalisme Online ini adalah buku antologi pertamanya. “Hal yang saya rasakan saat sebelum menulis buku ini adalah takut. Takut ide saya tidak dihargai, takut juga jika karya orang lain jauh lebih baik. Tetapi alhamdulillah berkat bimbingan dosen, saya jadi percaya diri menulis. Dosen saya bilang bahwa semua orang pasti punya ide masing-masing,”ungkapnya.
Menulis buku antologi perdana, membuat Rihha juga terinspirasi untuk menulis buku karya sendiri. “Mungkin nanti ya dua atau tiga tahun lagi deh. Minimal sekarang sudah punya modal keberanian untuk menerbitkan buku. Harapan saya sebenarnya jangan pernah takut menulis, utarakan saja ide yang kita miliki. Salah itu wajar, karena hidup kan pasti memiliki proses dan kita harus mencintai proses tersebut,”jelasnya.
Keberhasilan mahasiswa Ikom dalam menelurkan karya buku ini tak lepas dari tangan dingin dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme, Nurudin, S.Sos, M.Si. Nurudin adalah “kompor” dibalik terbitnya karya-karya buku ini. Setiap tahun prodi Ikom mendapat “hadiah” buku-buku karya tulis mahasiswa. Nurudin adalah salah seorang penulis produktif di Ikom UMM yang secara konsisten tiap tahun memotivasi mahasiswa untuk berani membuat karya buku. Menurut Nurudin, proses pembelajaran tak harus selalu melalui ceramah di kelas, namun juga bisa ditambah dengan membuat portofolio tulisan yang bermanfaat untuk pengembangan keilmuan, khususnya dalam bidang Ilmu Komunikasi. Harapannya tentu saja, mahasiswa bisa memiliki portofolio kepenulisan yang bisa dipertanggungjawabkan. (wnd)