Menuju Dunia Nyata Jurnalistik
Kamis, 30 Desember 2010 11:12 WIB
MALANG – Journalistic Club (JC) mengadakan workshop dan training kewartawanan di Aula Masjid AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (5/12). Acara yang membahas tentang praktik jurnalistik yang selalu diidentikkan dengan media cetak ini bertemakan “I wanna be a Journalist”.
Mendatangkan koordinator Media Nusantara Citra/MNC daerah Jawa Timur, Solikin Bahari dan wartawan Radar Malang, Neni Fitrin, acara tersebut diikuti para mahasiswa UMM. Solikin memberikan berbagai materi mulai dari reportase, pengambilan gambar, penulisan naskah televise (TV) dan lain-lain. Melengkapi materi tersebut, Neni banyak mengupas peliputan dan penyiaran berita bagi media cetak. "Dunia TV dan online saat ini sedang menjadi idola. Mahasiswa Jurnalistik mau tidak mau harus membidik dunia itu. Kuncinya harus banyak belajar dan berlatih terus menerus. Tidak ada wartawan yang dilahirkan secara instan," kata Solikin memberikan motivasi.
Solikin yang juga menjadi pengajar di Jurusan Ilmu Komunikasi UMM memberi contoh, kiat, dan pengalamannya selama menjadi wartawan. Salah satu kiatnya, bagaimana dapat membuat reportase yang layak tayang. Ditegaskan Neni yang menyampaikan materi jurnalistik cetak bahwa untuk menjadi wartawan dibutuhan kemauan untuk mengeksplorasi potensi diri. "Kuliah itu tidak cukup untuk dijadikan bekal mencari kerja. Kuliah itu merupakan sarana pembentukan pola pikir. Karena itu, kita harus mencari ilmu di jalan-jalan lain seperti workshop dan ikut serta dalam organisasi,” paparnya.
Dari keseluruhan materi jurnalistik yang disampaikan, kedua pemateri sepakat wartawan televisi maupun cetak harus memiliki etika ketika melakukan liputan. Dan sebagai wartawan harus dapat menyampaikan berita secara cover both sides (meliput dua sisi yang berbeda secara seimbang) dan tidak memihak. Dalam seminar tersebut, para peserta workshop diberi waktu untuk praktik di lapangan selama 1,5 jam. Menurut Ketua JC Ditalia I Mufrida, dengan adanya sinkretisasi materi dan praktik ini membuat peserta seminar dapat lebih mudah memahami materiseminar. "Adanya praktik lapangan langsung di sela-sela acara, membuat peserta lebih dapat mengerti materi workshop. Selain itu, dapat mengantisipasi kejenuhan peserta selama mengikuti acara ini," tambah mahasiswa semester V itu.
Dimintai komentarnya, Nurudin yang juga pembina JC mengharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara continue. “Dan saya harap JC tetap mengeluarkan karya-karya jurnalistik seperti buku yang pernah mereka tulis dan publikasikan. Karena ini sesuai dengan motto mereka. Publikasikan atau menyingkirlah," katanya. Dalam acara itu juga diputar hasil reportase praktik jurnalistik televisi dari para peserta. Reportase yang diputar kemudian dinilai dan diberikan hadiah. Itu bukti bahwa jurnalistik bukan semata-mata berurusan dengan media cetak. Ke depan, JC akan membuat buku kumpulan novel sebagai kelanjutan dari program penerbitan buku sebelumnya yakni Menelanjangi Infotainment dan Media-Media Pembunuh Masyarakat. dms