Perkuat Relasi dengan Kolaborasi

Rabu, 03 Oktober 2018 01:41 WIB

 

Bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKB) 4 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Program Studi Ilmu Komunikasi UMM menjalin kerjasama dengan NAVA+ Group pada Selasa (3/10). Oleh karena itu dilakukannya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Kandi Windoe, Director of Integration NAVA+ Group dan M Himawan Sutanto, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UMM. Bentuk kerjasama tersebut sebagai ajang kolaborasi guna memperkuat relasi sekaligus berbagi pengalaman di bidang komunikasi. 

NAVA+ Group merupakan salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang industri kreatif. Windoe Kandi mengungkapkan teknologi yang semakin canggih selaras dengan tantangan yang harus dihadapi bersama. Menurut Windoe kolaborasi merupakan solusi untuk menyelesaikan berbagai tantangan tak terduga kedepannya. 

“Mari kita bangun dunia komunikasi yang lebih baik dengan menyatupadukan edukasi, inovasi, relasi, dan kreativitas,” ujarnya. 

M Himawan Sutanto menyebutkan kerjasama tersebut tidak sekadar kesepakatan diatas kertas semata. Melainkan untuk menumbuhkan sekaligus menyalurkan berbagai potensi yang dimiliki mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM. Komunikasi yang bersifat dinamis, akan melahirkan berbagai fenomena baru yang harus cepat ditanggapi.

“Harapan kami adanya kerjasama ini sebagai jembatan  untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja,” imbuhnya.

Selain penandatangan nota kesepahaman, acara tersebut diisi dengan konferensi internasional dengan mendatangkan lima perspektif komunikasi dari berbagai negara. Adapun kelima perspektif  tersebut disampaikan oleh Farris Baharom, Head of Planning and Digital dari Malaysia yang menyajikan materi seputar “Berpikir Mandiri Menghadapi Banyaknya Konten Persuasif”. Dilanjut oleh Benjamin Tok Tien Eu, Head of Digital Group dengan materi “ Nilai Entertainment Media Sosial di Indonesia”. Kemudian Nancy Lin, Senior Art Director yang membahas seputar “Konten Kreatif yang Memberdayakan Audiens”. Setelahnya mengungkap seputar “Desain untuk Kebaikan” oleh Terrence Wong, Creative Director. Terakhir ditutup dengan pembahasan mengenai “Memberdayakan Indonesia dengan Teknologi, Entertainment, dan Desain” oleh Mehdi Lamioum.  

Himawan menambahkan terdapat tiga pondasi dasar dalam menghadapi tantangan di era revolusi industri 4.0 yakni kinerja, kemampuan bahasa, dan sikap ulet. Fransiska Devi salah seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UMM menyebutkan konferensi tersebut membuka insight baru dan memberikan gambaran bagi mahasiswa untuk melihat berbagai peluang.  (des,ros,ywr)

 

Shared: