Pimpin Tim Antarkampus-Antarnegara, Mahasiswa Komunikasi UMM Sabet Juara

Jum'at, 27 Oktober 2023 09:48 WIB

            Dua mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil membawa timnya meraih juara International Communication Competition (ICC) 2023. Mereka adalah Rayyan Nuha mahasiswa Angkatan 2022 dan Ghozi Kamaluddin Daffa, angkatan 2021. Lomba berlangsung selama seminggu dan diakhiri dengan pengumuman pemenang Kamis (26/10/2023).

 ICC 2023 diselenggarakan Kampus Binus Jakarta secara online berkolaborasi dengan kampus-kampus lain dari tiga negara. Dari Indonesia, selain Binus Jakarta juga diikuti oleh Binus Malang, UMM dan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Dua kampus lainnya dari adalah UiTM Melaka, Malaysia dan University of Santo Tomas (UST), Filipina.

 Komunikasi UMM mengirim lima nama sebagai delegasi dalam ajang tahunan ini. Selain Rayyan dan Ghozi, tiga nama lainnya adalah Syafira Kartika Cahyaningrum, Lutfiyah Zafirah, dan Athalia Jamine Oganti. Nama-nama ini kemudian bergabung dengan mahasiswa dari kampus lain untuk membentuk tim. Mereka diminta membuat rancangan sebuah creative strategic plan. Menariknya, Rayyan dan Ghozi terpilih sebagai ketua tim dan berhasil mengantarkan menjadi juara I dan II.

Tim Rayyan terdiri dari Fernaldi Bima Adiputra (Binus), Brianna Jaydine Valdez (UST), Nuraini Farhana (UiTM) dan Matthew Aldrich Hanska (Binus). Tim ini dimentori oleh Bernedetta Pravitta dari UST, dan diberi nama Gwenchana. Sedangkan Ghozi memimpin tim Early Owl di bawah mentor Fuad Nasvian (UMM) dan terdiri dari Anindya Utami Nitipadma (Binus), Nur Marissa Nabila (UiTM), Ardhita Septi Virgiananda (UINSA), Irivina Joan Anak Jeffry Douglas (UiTM) dan Nicole Santoso (Binus). 

Rayyan mengatakan waktu hanya seminggu untuk membuat rancangan strategi PR merupakan tantangan berat. Namun dia mengaku beruntung karena anggota timnya siap diajak koordinasi sesering mungkin secara online. “Bahkan menjelang presentasi, kami masih sempat untuk meeting via Zoom,” ungkapnya.

Hal sama juga diungkapkan Ghozi. Anggotanya yang sama-sama sibuk di kampus masing-masing sempat membuatnya kesulitan berkoordinasi. “Aku ajak ngerjain tugas jam 9 malam mereka ok ok saja. Deadline kurang 3 menit baru ngumpulin. Semua anggota tim bekerjasama dengan baik. Aku salut dengan semua anggota timku,” tutur mahasiswa dari kelas A ini. Kelas A adalah kelas berpengantar bahasa Inggris yang disiapkan untuk mengikuti kelas internasional. 

Sebagai mahasiswa Komunikasi UMM, baik Rayyan maupun Ghozi, merasa sudah terbiasa dengan merancang strategi PR dengan deadline yang ketat. Mata kuliah praktikum di kampusnya telah membiasakan mereka bekerja secara tim dan memiliki sense of crisis yang baik. “Di sini kan sudah diajarkan dan terbiasa untuk melakukan riset sebelum merancang sesuatu. Lalu membuat perencanaan harus bermodal critical thinking dan out of the box,” lanjut Ghozi.

Kepala Lab Komunikasi UMM, Widiya Yutanti, yang didapuk menjadi salah satu juri kompetisi mengatakan seluruh delegasi dari UMM sebenarnya melakukan tugasnya dengan baik. Hal ini terbukti dari kontribusi mereka dalam tim sehingga masing-masing hanya selisih angka tipis. “Anak-anak bekerja dengan sangat baik. Saat presentasi mereka menunjukkan penampilan yang cukup mengesankan,” ungkapnya bangga.

Selain kompetisi mahasiswa, kegiatan tahunan ini juga dibarengi dengan tiga sesi  international webinar tentang “Creative Communication for Empowering the Digital Society". Ketua Panitia, Siti Nahdia, mengaku senang dengan keterlibatan kampus-kampus mitra sehingga event ini terlaksana dengan baik. “Saya berterima kasih kepada seluruh peserta, mentor, juri, dan tentu saja para ketua Prodi sehingga kegiatan ini berjalan sukses,” katanya.

Ketua Departemen Komunikasi Binus Maria Anggia berharap kolaborasi internasional ini akan terus menguat sehingga masing-masing kampus bisa mengambil manfaat. Dalam menjawab tantangan komunikasi digital yang cepat saat ini, katanya, diperlukan respon bersama dan saling berbagi.

Hal itu diaminkan Kaprodi Komunikasi UMM, Nasrullah, serta Kaprodi Komunikasi UST, Faye Martel. Melalui ICC ini, pintu kolaborasi dengan kampus-kampus mitra semakin terbuka lebar. “Boleh juga kalau eventnya diselenggarakan secara face to face,” kata Faye.

Bagi Komunikasi UMM, ini adalah kesempatan kedua menjadi bagian dari ICC. Menurut Nasrullah, tahun lalu pihaknya juga mengirim lima mahasiswa menjadi delegasi, namun baru memperoleh juara 2 dan 3. “Alhamdulillah tahun ini meningkat, menjadi ketua tim sekaligus mengantarkan kemenangan juara 1 dan 2,” ujar Nasrullah bersyukur.

Ke depan, kata Nasrullah, Komunikasi UMM akan mengikutkan mahasiswanya dalam berbagai event internasional yang lebih luas lagi. Setelah memiliki dua kelas berpengantar bahasa Inggris sebagai persiapan kelas internasional, pihaknya yakin memiliki kesiapan lebih baik. Meski demikian, Komunikasi UMM tidak menutup kesempatan mahasiswa dari kelas lain untuk ambil bagian. (jan/*)

Shared: