Komunikasi UMM Ajak Santri Al-Manaar Pemalang Lebih Open Minded

Rabu, 08 Desember 2021 09:05 WIB

Antusiasme santri pada dunia ilmu komunikasi ternyata sangat besar. Bidang komunikasi dianggap sebagai profesi masa depan yang harus dikuasai oleh para santri mengingat tantangan dakwah yang semakin berat. Hal ini diungkapkan direktur Pondok Pesantren Al-Manaar Muhammadiyah Pemalang Jawa Tengah, Sapto Suhendro, S.Ag, M.Pd, Selasa (7/12/2021)

“Kami ingin santri-santri kami memiliki wawasan yang luas  tentang dunia teknologi dan komunikasi,” ungkap Sapto saat mengantarkan 168 santri dan 30 ustadz berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Rombongan diterima Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMM, Nasrullah, di ruang teater UMM Dome. Ikut mendampingi, Sekretaris Prodi Jamroji dan Isnani Dzuhrina, serta beberapa dosen.

Sebagai warga Muhammadiyah Sapto mengaku ikut berbangga memiliki kampus sebesar UMM. Menurutnya, kebanggaan itu akan menular menjadi inspirasi sebagai referensi pengembangan Ponpes yang dipimpinnya. Selain itu santri diharapkan semakin memiliki kepercayaan diri untuk maju jika dapat studi lanjut di kampus-kampus Muhammadiyah.

“Satu kata yang dapat kami ucapkan ketika masuk kampus ini yakni WOW. Subhanallah,” tuturnya.

Nasrullah memaparkan profil UMM dan Prodi Komunikasi lewat video yang ditayangkan. Para santri dimotivasi agar memiliki semangat membangun mimpi dan cita-cita sejak awal. Dengan cita-cita, tuturnya, akan mendrive alam bawa sadar untuk dimanifestasikan dalam sebuah effort atau ihtiar untuk mencapainya.

"Cita-cita waktu kecil bisa berubah ketika sudah sekolah atau kuliah. Bisa juga berubah setelah memiliki pengalaman, seperti melakukan kunjungan ini. Jadi perbanyaklah mimpi-mimpi dan milikilah pengalaman dan belajar sebanyak-banyaknya agar semakin mendekati kenyataan,” ungkap Nasrullah yang mantan kepala Humas UMM ini.

Dunia saat ini sudah berubah semakin cepat. Menurut Nasrullah, santri harus memiliki bekal 4C, yakni critical thinking, creativity, communication dancollaboration. “Ini adalah bekal skill abad-21 yang tak bisa dihindari untuk menghadapi tantangan internet of things, artificial intelligent, automation, big data dan lain-lainnya,” tegas Nasrullah.

Di akhir pemaparannya, Nasrullah berpesan agar santri tak berhenti belajar dan lebih open minded. Pergaulan dan wawasan yang luas diperlukan sebagai bekal masa depan.

“Teruslah bersemangat melanjutkan studi. Silakan pilih sebaik-baiknya kampus di dalam atau di luar negeri. Jangan lagi lihat negeri atau swasta, yang penting kualitasnya. Sebab sekarang standarnya sudah jelas baik dari akreditasi maupun kualitas lulusan,” terangnya.

Sepuluh santri mendapatkan merchandise dari Prodi Komunikasi UMM setelah menjawab beberapa pertanyaan. Acara yang dipandu dosen muda MochFuad Nasvian dan Arum Martikasari itu berakhir mengesankan dengan foto bersama. (nsr)

Shared: