• komunikasi.umm.ac.id

Sepuluh Mahasiswa Angkatan 2008 Lulus Tercepat

Wednesday, November 07, 2012 16:28 WIB

Tri Sulistyawati, S.Ikom, salah satu  lulusan tercepat  Prodi Ilmu Komunikasi angkatan 2008, sekarang menjadi wartawan harian Kontan, Jakarta.

 Prestasi menggembirakan kembali diraih oleh jurusan kita tercinta. Pada wisuda periode pertama UMM tahun 2012 ini, sebanyak 10 mahasiswa Prodi  Ilmu Komunikasi berhasil lulus in time, alias lulus lebih cepat dari target empat tahun masa studi. Kesepuluh mahasiswa yang lulus tercepat dan diwisuda pada hari Sabtu, 25 Februari 2012 kemarin adalah mahasiswa angkatan 2008. ”Hal ini merupakan sebuah prestasi yang menggembirakan bagi Prodi karena tidak setiap periode yudisium kita memiliki wisudawan yang lulus dalam waktu 3,5 tahun dengan jumlah sebanyak itu,”ujar Frida Kusumastuti,M.Si, ketua Prodi Ilmu Komunikasi.

            Kesepuluh mahasiswa tersebut adalah Vizcardine Audionovic, Sari Kusuma Wardani, Andi Afrilliya Ani, Auliya Rahmawati, dan Hemmi Mayangsari. Selain itu juga ada Arie Wibowo Merdeka, Nindya Ratna Bidhari, Tri Sulistyawati, Ditalia Ike Mufrida, dan Delfia Yana Resandy. Bahkan salah satu lulusan tercepat yaitu Andi Afrilliya Ani berhasil meraih predikat terbaik jurusan dan terbaik fakultas. Di tingkat jurusan, prestasinya berhasil mengalahkan 41 mahasiswa yang di yudisium pada periode kali ini.

            Gadis kelahiran Pasuruan, 18 April 1989 ini berhasil ’mengalahkan’ kandidat-kandidat lulusan terbaik dari jurusan lain berkat prestasinya. Selain memiliki IPK cukup tinggi yaitu 3,84, Liya, begitu sapaan Andi Afrilliya Ani, juga memiliki nilai indeks yang tinggi karena mampu menempuh masa studi lebih cepat daripada kandidat IPK terbaik dari jurusan lain. ”Saya sebenarnya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik, terlebih di tingkat fakultas. Sebab di jurusan lain ada yang nilai IPKnya lebih tinggi. Namun karena saya masa studinya lebih cepat sehingga fakultas memutuskan saya sebagai lulusan terbaik fakultas. Pertimbangannya adalah nilai indeks yang lebih tinggi daripada lulusan terbaik jurusan lainnya,”jelas Liya.

            Lulusan terbaik memang menjadi semacam gelar prestisius yang didambakan oleh hampir setiap mahasiswa. Sebagai seorang mantan Duta Wisata Kab.Malang tahun 2008 dan Duta Wisata Kab.Pasuruan tahun 2010 lalu, Liya cukup layak memperoleh gelar tersebut. Ia menyampaikan bahwa menjadi lulusan terbaik akan memicu diri seseorang untuk senantiasa bertanggungjawab menjaga kualitas dirinya. Kepada reporter Newsletter, presenter salah satu stasiun TV lokal di Malang ini berbagi tips untuk rekan-rekannya yang saat ini tengah berjuang untuk menyelesaikan skripsinya. ”Lulus cepat itu sebenarnya tergantung dari seberapa rajin kita. Tidak harus pintar banget, yang penting harus rajin dan aware terhadap menu akademik yang kita ambil. Jika ada nilai yang jelek segera diulang jika perlu diulang,”jelasnya.

            Dalam memilih topik skripsi pun ia menyarankan agar teman-temannya memilih topik yang paling disukai karena hal itu akan menjadi semacam moodbooster jika ingin menyelesaikan skripsi. Dengan topik yang disukai itu, tutur Liya, akan membuat kita bersemangat dalam mengerjakan skripsi. ”Saya memilih topik terkait duta wisata yang terkait dengan bidang public relations yang saya minati. Dengan topik yang kita sukai, kita jadi tidak malas baca buku terkait topik tersebut. Satu lagi, jangan malas bimbingan,”imbuhnya. Lulus dengan waktu lebih cepat memang menguntungkan, selain sudah lepas satu ’tanggungjawab’ menyelesaikan kuliah, mahasiswa pun punya kesempatan lebih cepat untuk segera bersaing di dunia kerja atau wirausaha sesuai minatnya. (wnd)

 Sumber: Communication Newsletter/Januari 2012

Shared: